Tugas Dan Fungsi Bidan Sebagai Edukator
Sebagai tenaga kesehatan, profesi bidan menjadi salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di masyarakat. Di Indonesia, terutama di desa-desa bidan masih menjadi andalan masyarakat dalam menghadapi berbagai dilema kesehatan terutama bagi kesehatan ibu dan anak.
Profesi bidan berkaitan erat dengan setiap siklus kehidupan perempuan. Dalam setiap siklus hidupnya, wanita akan mengalami permasalahan yang berbeda-beda. Terutama dalam kurun kehamilan, persalinan dan sesudah persalinan. Masa-masa tersebut merupakan periode yang rawan bagi wanita, karena pada kala tersebut terjadi perubahan-perubahan sistem badan sebagai adaptasi diri terhadap kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Bila dalam masa-periode tersebut minim info dan tidak dikelola dengan baik, maka mampu menyebabkan hal-hal yang berbahaya bagi ibu yang mampu berakibat pada akhir hayat ibu dan anak.
Seorang bidan mempunyai tugas dan fungsi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, salah satunya sebagai edukator atau pendidik. Bidan sebagai edukator harus memastikan bahwa berita yang diberikan mudah di pahami, memberikan kesempatan untuk bertanya, dan peka terhadap gejala non-mulut dari pasien, contohnya raut wajah yang menggambarkan bahwa klien masih kurang paham dengan penjelasan yang di berikan oleh bidan atau gerakan-gerakan bahasa tubuh lainnya yang di ungkapkan oleh klien.
![]() |
Konsultasi dan penanganan tepat dari seorang bidan dapat membantu keberhasilan persalinan |
Peran dan fungsi bidan sebagai edukator dibedakan menjadi empat tahap, di antaranya sebagai edukator:
Masa Remaja
Masa ini yaitu kurun transisi dari kala anak ke masa dewasa yang di tandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial serta berlangsung pada dekade kedua abad kehidupan. Tindakan yang mampu di lakukan oleh bidan dengan kiprahnya sebagai edukator ialah:
![]() |
Seorang bidan mempunyai peran penting sebagai edukator atau pendidik bagi ibu hamil |
- Memberikan penjelasan ihwal kesehatan reproduksi akil balig cukup akal
- Memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) perihal bahaya seks bebas dan narkoba
Masa Hamil
Peran bidan mampu di wujudkan sebagai fasilitator atau mentor dalam kelas ibu hamil untuk meningkatkan pemahaman bagi ibu hamil. Tindakan yang dapat di lakukan oleh bidan yaitu sebagai berikut:
- Mengajarkan pada ibu wacana perubahan badan selama proses kehamilan, seperti perubahan payudara dan peningkatan berat badan,
- Mengajarkan pada ibu hamil mengenai keluhan yang umunya terjadi dikala hamil dan cara mengatasinya contohnya nyeri pinggang, keputihan, kram perut, dan lain-lain.
- Mengajarkan pada ibu ihwal pentingnya menjaga personal hygiene. Personal hygiene pada ibu hamil yakni kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Menjaga kebersihan badan dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi. Salah satu tindakan personal hygiene yakni menjaga kebersihan alat kelamin. Hal ini di lakukan untuk mencegah berkembangnya basil yang mampu menimbulkan keputihan.
- Bidan perlu melaksanakan training terhadap kader-kader posyandu dan dukun bayi dengan cara melakukan diskusi tentang kendala-hambatan yang dialami kader posyandu dan dukun bayi, serta melakukan bimbingan ihwal apa yang harus di lakukan oleh kader posyandu dan dukun bayi di lapangan.
- Mengajarkan senam pada ibu hamil. Gerakan-gerakan ringan pada senam hamil sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Selain untuk menjaga kebugaran, juga mampu membantu mempersiapkan otot-otot yang akan bekerja saat proses persalinan.
- Mengajarkan pada ibu hamil wacana gejala bahaya kehamilan seperti pendarahan, bengkak, demam tinggi, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, gerakan bayi berkurang, ibu muntah terus-menerus, dan cidera saat kecelakaan
- Memberikan konseling gizi. Selama abad kehamilan, ibu hamil membutuhkan perhiasan kalori hingga 300 kalori perhari. Oleh sebab itu, bidan menyarankan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum yang cukup.
![]() |
Memberikan konseling gizi yaitu salah satu tugas bidan yang daoat dilakukan pada ibu hamil dalam masa kehamilan |
Masa Menjelang Persalinan
Persalinan adalah dikala yang paling di tunggu namun juga mendebarkan bagi ibu dan keluarga. Bidan dapat memperlihatkan perannya pada kurun bersalin dengan cara:
- Mengajarkan pada ibu dan keluarga mengenai tanda-tanda persalinan mirip adanya kontraksi rahim yang bersiklus dan pecahnya air ketuban.
- Mengajarkan pada ibu cara mengedan yang benar
- Memberitahu ibu dan keluarga perihal tanda-tanda ancaman pada persalinan mirip air ketuban keruh dan berbau, plasenta bayi tidak keluar sehabis bayi lahir dan lain-lain.
Masa Nifas
Perawatan dikala periode nifas yaitu perawatan kepada ibu yang gres melahirkan agar organ-organ reproduksi kembali normal. Peran bidan sebagai pendidik dalam era ini dapat diwujudkan dengan:
- Mengajarkan pada ibu perawatan bayi baru lahir antara lain mengenai ASI pribadi, cara menyendawakan bayi, personal hygiene dan lain-lain
- Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat, memandikan bayi dan mengedukasikan ihwal gejala ancaman penyakit pada era nifas
![]() |
Pasca persalinan (kurun nifas) tugas bidan bagi ibu masih sangat dibutuhkan |
Selain hal di atas peran bidan sebagai edukator juga dapat terlihat sebagai tenaga pendidik di institusi-institusi pendidikan bidan yang nantinya akan mencetak bidan-bidan di masyarakat.
Bidan muncul sebagai perempuan terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati alasannya tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkan mampu merawat bayinya dengan baik.
Comments
Post a Comment