Kenali Tanda-Tanda Bayi Tuli
Ibu hamil harus selalu memprioritaskan kesehatan janin di dalam kandungannya semoga kelak dikala lahir, sang bayi tetap sehat dan tidak kekurangan suatu apapun, termasuk tidak mengalami tuli. Kondisi gangguan pendengaran ini tentunya harus diwaspadai oleh setiap orang renta. Bila bayi telah lahir, sebaiknya Anda juga mengetahui tanda-tanda bayi tuli. Apa penyebab dan gejala bayi tuli? Mari simak klarifikasi berikut.
Penyebab bayi mengalami tuli mampu disebabkan karena faktor genetika dan non genetika. Faktor non genetika yang menyebabkan bayi mengalami tuli di antaranya:
- Adanya upaya menggugurkan bayi
- Adanya defisiensi zat gizi pada kala kehamilan
- Ibu mengonsumsi obat lain yang mampu mengganggu fungsi pendengaran bayi mirip kina, streptomisin, garamisin, neomisin, salisilat, dan lain-lain.
- Adanya virus yang masuk pada ketika kehamilan.
- Infeksi yang disebabkan kuman dan virus yang berpotensi menjadikan jerawat telinga
- Masuknya benda padat pada pendengaran bayi, mirip pernak-pernik mainan.
![]() |
| Konsumsi obat yang kurang tepat bagi ibu hamil berisiko mengganggu fungsi telinga bayi |
Cara mendeteksi bayi tuli atau tidak mampu dilakukan dengan bermacam cara, di antaranya:
Bayi tidak terbangun walaupun ada bunyi keras di sekitarnya
Umumnya bayi akan terbangun kalau ada suara atau bunyi keras di sekitarnya. Bahkan jika ada bunyi petir sekalipun bayi tidak kaget maka gejala ini patut diwaspadai, sebab bayi yang baru lahir lazimnya terkejut (mengedipkan mata), menarik kedua tangan dan tungkainya jikalau ada orang bertepuk tangan pada jarak 30 - 50 cm di samping telinganya.
Bayi tidak mendengar bunyi yang berjarak 2 meter di belakangnya
Pada umur 3 - 5 bulan, orang renta dapat melakukan investigasi sederhana dengan cara sebagai berikut: dikala ibu menggendong bayi , bapak atau anggota keluarga lain membunyikan sendok atau piring pada jarak 2 m dibelakang si bayi lalu membunyikan bunyi dari sendok atau piring tersebut. Ibu memperhatikan respons bayinya, apakah ia terkejut atau adakah gerakan mata atau upaya menggerakkan kepala mencari sumber suara? Bila bayi merespons seperti terkejut dan menggerakkan kepala mencari sumber bunyi, berarti bayi mampu mendengar. Namun, kalau tidak ada respon dari bayi, maka segeralah untuk memeriksakannya ke dokter.
Perhatikan perkembangan bicara pada bayi
Pada umumnya, bayi yang berusia 4 - 6 bulan sudah mulai dapat mengoceh bubling, terutama di pagi hari. Ketika memasuki usia 7 - 10 bulan, bayi mulai mampu menyampaikan dua suku kata, mirip da-da atau ta-ta. Pada dikala bayi berusia 9 -13 bulan, bayi sudah dapat mengucapkan mama atau papa. Nah, bila hingga usia tersebut bayi Anda masih belum menawarkan kemampuan berbicara yang berarti, maka segera konsultasikan hal ini kepada dokter.
![]() |
| Kepekaan seorang ibu terhadap perkembangan bayi yang tidak biasa mampu membantu pendeteksian secara dini gejala tuli pada bayi |
Untuk mencegah bayi terganggu pendengarannya, maka ibu harus lebih peka terhadap perilaku bayinya yang tidak biasa, alasannya ibulah yang selalu berada di bersahabat bayi. Jika terdapat tanda-tanda yang mencurigakan maka jangan ragu untuk segera konsultasi pada dokter Anda. Diperlukan kolaborasi antara dokter spesialis THT, dokter seorang ahli anak, psikolog serta hebat terapi wicara untuk memilih kelainan apa yang sebenarnya diderita serta acara rehabilitasi yang tepat untuk sang bayi.



Comments
Post a Comment