Dongeng Elang Dan Lebah Sikapi Perbedaan Dengan Bijaksana


Di sebuah hutan, tinggallah sekelompok lebah pada sebuah pohon tua. Mereka selalu ulet bekerja mengumpulkan serbuk bunga lalu menjadikannya jelly dan madu untuk menghidupi sang ratu dan cadangan masakan bagi bayi-bayi lebah.

Mereka mencari bunga-bunga di banyak sekali pelosok hutan. Hingga pada suatu waktu, seekor lebah pekerja bertemu dengan seekor burung elang yang sedang mencari makan untuk anak-anaknya yang gres menetas.   
“Hai lebah kecil, sedang apa kamu di pinggir hutan?” tanya sang elang.
“Aku sedang mencari serbuk bunga dan menghisap madu, persediaan madu kami hampir habis,” ujar sang lebah pekerja.

Sang elang terbahak-bahak dengan suara sombong, “Sudahlah, kenapa harus capek-capek bekerja dengan tubuhmu yang kecil itu. Apa kamu tidak sayang dengan tubuhmu? Kalian para lebah tidak mirip kami. Elang adalah makhluk yang besar lengan berkuasa dan tangguh walaupun hidup seorang diri.”   

Mendengar hal itu, sang lebah pekerja tersenyum, “Justru sebab badan kami kecil, kami harus hidup bersama lebah yang lain untuk saling bekerja sama.

Sang elang tidak mau kalah, “Lalu kenapa kamu mau menjadi lebah pekerja? Kenapa kau tidak hidup sendiri saja. Ratumu pasti malas dan hanya diam di sarang, disuapi setiap dikala oleh lebah pekerja, bukankah itu tidak adil? Kami para elang selalu mampu berdiri diatas kaki sendiri dan mencari makan untuk diri kami sendiri, tidak pernah menyusahkan elang lain.”
Sang lebah kembali tersenyum, “Kami para lebah pekerja tidak pernah merasa kesusahan atau dimanfaatkan. Kami lapang dada bekerja untuk ratu kami dan para pejantan. Mungkin mereka terlihat malas, tetapi tanggung jawab untuk meneruskan keturunan para lebah ada di tangan mereka, itu adalah tanggung jawab yang berat,” ujar sang lebah bijaksana. “Kami percaya bahwa Tuhan itu adil, beliau membuat kami dengan sistem seperti ini pasti ada keuntungannya. Dan Tuhan menciptakan elang yang berdikari juga pasti ada manfaatnya. Benar kan?” Sang elang hanya mengangguk dan menyadari betapa bijak sang lebah.

Tuhan membuat makhluknya berbeda-beda. Semua makhluknya mempunyai tugas, kelebihan dan kekurangan yang juga berbeda. Oleh alasannya itu, jangan membuat sebuah perbedaan sebagai faktor untuk menyombongkan diri dan tidak mau mendapatkan makhluk yang lain. Jadilah makhluk yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.    

Comments

Popular posts from this blog

Tugas Dan Fungsi Bidan Sebagai Edukator

Gemerlap Kemeriahan Panggung Dies Natalis 30 Tahun Iik Bhakti Wiyata

Zacharias Janssen Penemu & Pionir