Bioterapi Terapi Alternatif Bagi Penderita Leukemia


Kanker darah atau yang lebih dikenal leukemia merupakan suatu keadaan dimana pertumbuhan sel darah putih terjadi sangat cepat dan melebihi batas masuk akal (proliferasi  abnormal) yang mengakibatkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah. Leukemia berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari adonan dua kata, yakni leukos ‘putih’ dan haima ‘darah’. Penyakit ini menyerang dua organ penting dalam tubuh manusia, ialah jaringan getah bening dan sumsum tulang.

Pada kondisi normal, proses regenerasi sel darah putih akan terus tumbuh kemudian  membelah diri membentuk sel-sel gres. Sel-sel gres tersebut akan menggantikan sel-sel yang sudah renta dan mati. Namun, pada penderita leukemia, sel-sel gres terus tumbuh meskipun tubuh sudah tidak membutuhkannya lagi. Begitu juga dengan sel-sel bau tanah yang tidak kunjung mati. Akibatnya, sumsum tulang terus menghasilkan sel-sel darah putih sampai mendesak sel-sel lain yang belum mati dan menjadikan gangguan fungsi normal pada sel tersebut. Sel darah putih yang banyak dan masih muda ini disebut promielosit.

Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya leukimia, yaitu alasannya faktor genetik, virus, materi kimia, dan radiasi. Gejala yang muncul dikala seseorang menderita leukemia yaitu pilek yang tak kunjung sembuh disertai dengan sakit kepala, penderita gampang lesu dan wajahnya pucat, berat badan menurun drastis dari angka normal, dan memar tanpa sebab, serta nyeri di tulang dan persendian diikuti dengan keluar keringat pada malam hari.

Selama ini kita mengenal tiga terapi konvensional untuk mengatasi kanker, ialah operasi (membuang tumor dengan pembedahan), kemoterapi (membunuh sel kanker dengan materi kimia), dan radioterapi (merusak sel kanker dengan radiasi). Sayangnya ketiga terapi ini  sering menimbulkan imbas samping seperti mual, muntah, dan rambut rontok.

Bioterapi dapat digunakan sebagai terapi alternatif bagi penderita kanker yang kontraindikasi kalau diterapi secara konvensional. Tujuannya meningkatkan sistem kekebalan dengan membunuh sel-sel leukemia dan memperlambat pertumbuhan kanker, mengurangi nyeri, serta memperbaiki fungsi utama tubuh. Selain itu, juga mampu membantu dan memperkuat efek terapi konvensional.

Penanganan bioterapi berbeda-beda tergantung dengan tipe kanker yang sedang dihadapi. Sesuai dengan namanya, bioterapi memakai materi alam dari tumbuhan dan fauna. Contoh tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kanker berasal dari family Cruciferae, mirip kubis, sawi, lobak, brokoli, dan kembang kol. Sedangkan tulang rawan hiu dapat dijadikan salah satu pola dari pemanfaatan bab badan binatang untuk pengobatan kanker. Apapun jenis terapinya, jangan lupa untuk selalu konsultasikan pada dokter yang hebat atau berpengalaman supaya mendapat solusi yang tepat untuk mengatasi suatu gejala penyakit. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Tugas Dan Fungsi Bidan Sebagai Edukator

Gemerlap Kemeriahan Panggung Dies Natalis 30 Tahun Iik Bhakti Wiyata

Zacharias Janssen Penemu & Pionir